Ganti rugi untuk korban

Badan Pengelola Transjakarta mengatakan pihaknya akan memberikan ganti rugi kepada keluarga warga negara Singapura, Zainal bin Adam, 48 tahun yang meninggal dunia setelah tertabrak bus Transjakarta Rabu pagi (9/1) kemarin.

"Sesuai dengan undang-undang, asuransi Jasa Raharja akan memberikan ganti rugi Rp 5 juta untuk korban luka dan Rp 10 juta untuk korban meninggal dunia," ujar Kepala Bidang Pengendalian Operasional Badan Pengelola Transjakarta Rene Nunumete.

Selain itu, kata dia, Badan Pengelola Transjakarta juga akan memberikan ganti rugi materil yang nilainya lebih tinggi dari asuransi Jasa Raharja. Meskipun demikian, ia tidak merinci dengan jelas jumlah uang ganti rugi yang akan diberikan. "Kami memberikan ganti rugi untuk membantu biaya perawatan dan pemakaman korban," ujarnya.

Terjadinya kecelakaan, menurut Rene, adalah akibat dari lalainya korban. "Sopir sebenarnya tidak salah," katanya. Menurut dia, Zainal dan teman wanitanya saat itu menyeberang melintasi jalur busway. “Si teman wanita sudah berhenti karena melihat bus datang dari arah Mampang, tetapi korban nekat menyeberang sehingga tabrakan tidak dapat dihindari," ujarnya,

Saat ini pihaknya tengah menunggu hasil penyelidikan polisi terkait perkara pidana yang dituduhkan kepada pengendara bus Transjakarta berplat B 7430 IX, Abdul Majid, 25 tahun warga Tifa Ujung RT 15 RW 07 Kelurahan Ciracas Jakarta Timur. "Sebenarnya dalam keadaan memaksa, pengendara tidak dapat disalahkan. Tetapi kami menunggu hasil penyelidikan polisi," katanya.

Kejadian bus Transjakarta menabrak pejalan kaki bukan yang pertama kalinya. Untuk mencegah kejadian serupa, Badan pengelola Transjakarta mengadakan pelatihan kepada pengemudi bus selama dua kali dalam satu bulan. "Melalui pelatihan ini kami berharap pengemudi mengenal karakteristik bus sehingga mengurangi resiko terjadinya kecelakaan," ujarnya.

Sebagai contoh, kata dia, setiap menemui persimpangan, pengemudi wajib mengurangi kecepatan. Seba, bila bus bergerak dengan kecepatan lebih dari 40 kilometer per jam, menginjak rem satu kali tidak dapat membuat bus tersebut berhenti.

Ia juga mengatakan lemahnya disiplin yang dimiliki masyarakat menjadi penyebab banyaknya kecelakaan yangterjadi. "Sudah ada jalur penyeberangan, tetapi tetap saja melintasi jalur busway," katanya. Karenanya, ia berharap pemerintah mampu menggerakkan masyarakat untuk lebih disiplin. [ Amandra Mustika Megarani - Tempo]

Zainal yang tertabrak Rabu lalu semalam meninggal dunia di Rumah Sakit MMC Jakarta Selatan setelah beberapa jam mengalami koma. Sementara itu Juru Bicara Kedutaan Besar Singapura, Rajpal Singh menolak memberikan komentar pada wartawan.
more

Pengemudi menjadi tersangka

Polisi menetapkan pengemudi Bus Transjakarta yang menabrak seorang warga Singapura sebagai tersangka. Menurut berita di media:

Bus yang dikemudikan Abdul Majid, 25 tahun, melaju dari arah selatan di busway Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Saat yang sama, warga Singapura Zainal bin Adam, 48 tahun, menyeberang jalan dari barat ke timur.
Bus yang tengah melaju kencang tak dapat berhenti segera. Di depan kantor kedutaan besar India, bus itu pun menabrak Zainal, yang tercatat beralamat di Graha Surya Internusa. Zainal dilarikan ke Rumah Sakit MMC Kuningan.
"Kepala korban luka-luka, Saat dibawa ke rumah sakit, dia tak sadarkan diri," kata Brigadir Arman, petugas Unit Kecelakaan Lalu Lintas, seperti dilaporkan Traffic Management Center Polda Metro Jaya.

"Pengemudi sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Kepala Seksi Kecelakaan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Irfan Prawira. Bus Transjakarta dibawa ke kantor Direktorat Lalu Lintas di Pancoran, Jakarta Selatan. Abdul Majid, warga Jalan Tifa Ujung RT 15 RW 7 Ciracas, Jakarta Timur, dijerat pasal pidana kelalaian mengakibatkan kecacatan (360 KUHP) [Detikcom, Tempo].

Versi media atau polisi tersebut berbeda ceritanya dengan yang diungkap oleh salah seorang penumpang.
Jadi banyak pertanyaan nih:
Mengapa polisi dan media tidak mengumpulkan keterangan dari para penumpang?
Bukankah busway adalah lajur khusus dan di tempat kejadian bukanlah tempat untuk menyeberang?
Apakah masinis kereta dijadikan tersangka kalau menyenggol penyeberang rel?
Mengapa harus membawa bus ke markas polisi, tidak cukupkah difoto dan didata oleh petugas forensik?
Sadarkah akan beban psikologis yang diderita seorang pengemudi ketika menabrak mati seseorang?
Karena beban itu bisa saja ia menerima untuk menanggung segala kesalahan, padahal ia tak bersalah...
more

Kecelakaan di Kuningan Timur

Pagi ini di koridor 6 seperti biasa macet dan semrawut.... 
biasanya saya sampai di halte warung jati 6.40 dan bisa dapat bus sekitar jam 7 atau setelat-telatnya 7.10,
tapi tidak pagi ini saya baru dapat bus sekitar 7.30-an,
dengan berjalan pelan2 akhirnya bus sampai juga di Mampang, sambil berharap bisa sedikit terlepas dari kemacetan.
Akhirnya sampailah di halte Kuningan Timur, tidak terlalu banyak yang turun saya perhatikan.
Bus berjalan tidak kencang karna ada mobil yang berbalik ke arah Kuningan,
lanjut lagi tiba-tiba ada ibu2 mau menyeberang di depan kedutaan Hungaria (kalau tidak salah) sebelum hotel Gran Melia, dia sudah melangkahkan kaki ke separator, kemudian Supir TJ membunyikan klakson keras2.
ibu itu berhenti, tapi naas...

sesaat setelah ibu itu berhenti muncul bapak2 berpakaian kotak2 bercelana jeans dan bersepatu kulit warna hitam,
dia hendak menyeberang juga, cuman "anehnya" dia malah melihat ke arah kiri dulu dan berjalan "cuek"
padahal waktu itu klakson berbunyi
dia menengok ke arah kanan, tapi aneh dia tetap meneruskan langkah ke tengah
akhirnya terdengarlah bunyi "dug!"
bus berhenti mepet kearah kanan, tidak terlalu drastis berhentinya karna memang bus juga berjalan tidak terlalu kencang.

Supir TJ turun. Bapak2 tadi sudah tergeletak.
Dia berusaha "menyelamatkan" dengan membawanya ke tepi bus TJ dibantu beberapa penumpang TJ,
mereka berusaha memberhentikan mobil untuk membawa bapak2 tadi ke rumah sakit,
tapi tak ada satupun mobil yang mau,

akhirnya polisi datang dari arah Patra Kuningan dan membantu mereka,
menghentikan satu taksi berpenumpang di dalamnya, yang jujur saja kalau saya lihat supir taksi tersebut juga tidak mau,
Polisi tadi juga sempat menunjukkan sejumlah uang ke sopir taksi tadi, tapi tetep saja sopir taksi tadi tidak mau,
Penumpang yang didalam ke luar dan "dipaksa", korban pun dimasukan ke taksi diantar oleh Mbak yang jaga di TJ.

Uiehhhhhhh.....
lumayan shock juga karna lihat kejadiannya dan "darah kental dan segar" keluar dari bapak2 tadi.
Saya masih sempat melihat bapak2 tadi bernapas walaupun rada "tersengal-sengal".
Semoga dia segera mendapatkan pertolongan yang tepat, sehingga dapat terselamatkan.

Padahal tempat tadi tidak biasa untuk menyeberang menurut saya, karna di tengah jalan itu kan ada kawat warna hijau yang melindungi rumput di tengah jalan rasuna, tapi ya...........

Maaf saya tulis ini bukan bermaksud untuk apa..... mungkin kita juga kalau hendak menyeberang juga perlu hati2 juga, tengah kanan dan kiri, dan saya kira lebih aman menyeberanglah di jembatan penyeberangan orang.

Omen Slimboy di suaratransjakarta
more

Buka tutup lajur bus tidak diterapkan lagi

Bayangkan dari SMK 57 jam 07.15, sampai DepKes Kuningan jam 08.20
Masa' sih 2 jam di Tije ?. padahal jalur reguler ga gitu2 amat lamanya.

Ditambah tadi JTM 040 sempet nyenggol pengendara motor, yang notabene pake jaket
tentara, udah ga tahu malu jalan di jalur, masiih marah2 dg menendang bus Tije, pintu bus dah dibuka di-2 sisi dan penumpang akan siap bertempur dg seorang tentara jika dimungkinkan, karena memang susasana didalam bus sudah pada emosi ngliat jalur ...

Tolong bantu pak suarakan kembali "sterilkan jalur busway...."

nieke agustina di suaratransjkarata

[Foto F. Ramadhanny - Detikfoto] more

Situasi Buncit - Mampang

Libur Idul Adha, Natal dan Tahun Baru bagi anak sekolah usai sudah. Mereka kembali bersekolah, berangkat bersamaan dengan orang kantoran. Semua bertumpuk di hari Senin (7/1/2007), akibatnya di Jl Warung Buncit - Jl Mampang Prapatan macet panjang.

Pantauan detikcom pukul 08.00 WIB, kemacetan di Jalan Warung Buncit ke arah Mampang, Jakarta Selatan, sudah terjadi mulai perempatan Ragunan. Antrean kendaraan terjadi di perempatan Mangga Besar dan Pejaten.

Kendaraan bahkan sudah menerobos lajur TransJ (busway). Akibatnya baik jalur reguler maupun busway macet merayap.
Bus TransJ dipaksa berbagi jalur dengan motor dan mobil pribadi. Kemacetan terus terjadi sampai Duren Tiga dan berlanjut ke Mampang. Perjalanan TransJ pun terganggu sehingga menimbulkan penumpukan penumpang di halte-halte busway.

"Biasanya dari perempatan Ragunan ke Warung Jati cuma 15 menit, sekarang 45 menit," ujar Ida, warga Ciputat yang sedang menumpang Kopaja P20 jurusan Lebakbulus-Senen.

Apalagi di beberapa titik, sisa galian jalan belum rapi benar. Hingga pukul 09.00 WIB, kemacetan panjang masih terus terjadi. [Foto F. Ramadhanny - Detikfoto]
more

Sekering terbakar

Safety First adalah falsafah setiap layanan publik. TransJakarta seharusnya memberi informasi yang jelas mengenai lokasi dan cara penggunaan pintu darurat, glass breaker, pemadam api. Tidak harus seperti di pesawat terbang, tapi sistem audio visual sudah tersedia, bukan. Kejadian di bawah dan reaksi penumpang mau pun petugas menunjukkan diabaikannya pemahaman safety first. Jika kebakaran besar terjadi, tidak ada yang mengetahui cara-cara menyelamatkan diri. Barangkali ini pula penyebab banyaknya korban pada setiap kecelakaan: tidak ada yang tahu cara-cara penyelamatan.

Secara kebetulan saya berada diatas Tije yang sekeringnya terbakar (JTM 038) dan menyaksikan sendiri karena saya ada persis berdiri dibelakang pramudi.
Pertama-tama wiper tidak bekerja dengan baik, akibatnya pramudi terlihat gelisah dengan kejadian ini. Tidak lama kemudian bau angus mulai tercium dari samping dashboard, setelah dibuka oleh penumpang yang duduk ditangga terlihat percikan api.

Sayangnya pada saat itu saya minta alat pemadam kebakaran, ternyata tidak tersedia, sehingga api dan asap hanya ditiup-tiup saja...Karena bau angus asap akhirnya penumpang ditengah menjadi panik. Mau keluar lewat mana ? Pintu hanya 2 didepan.
Ada yang ingin tinggal dan ada yang bertahan didalam bus.
Salah seorang yang ingin turun, tiba-2 dilarang oleh satgason-board, penumpang tersebut bertanya "Apakah jika penumpang turun, ini melanggar hukum"...?. Lucunya...ditengah kepanikan penumpang lainnya, masih ada waktu untuk bersitegang dengan Satgas.. Akhirnya penumpang dievakuasi ke halte terdekat dengan tumpangan tije arus balik.

Akibat mixxed-traffic, kendaraan pribadi lainnya, terperangkap didalam antrian panjang, ini...salah siapa ? Sedangkan jalur reguler terlihat lancar......

Saya ingin tahu apakah memang di Tije 038 itu saja yang tidak tersedia alat pemadam kebakaran, atau memang Tije tidak dilengkapi alat pemadan kebakaran ?


Kami mohon maaf atas kejadian ketidaknyamanan yang dialami kemarin (JTM 038), namun dapat kami sampaikan bahwa
alat pemadam kebakaran setiap traja posisinya di depan (dekat pramudi) dan bagian belakang. Seluruh armada yang didatangkan dari karoseri sudah harus dilengkapi oleh APAR tsb.

JTM 038 kalo ga salah karoseri Laksana ya?
Seharusnya semua APAR ada di setiap bus, letaknya di dinding paling belakang dekat kaca (di pilar). Tangki BBG sendiri letaknya di bawah bus, bukan di belakang. Karena di belakang itu mesin.

dari Detikcom:
Sekering TransJ Terbakar, Penumpang Loncat dari Pintu Sopir

Gara-gara sekering terbakar, bus TransJ koridor VI jurusan Ragunan-Halimun berhenti di dekat Halte Warung Jati, Jakarta Selatan. Penumpang yang menyesaki bus warna abu-abu itu panik dan berloncatan dari pintu sopir.
Lokasi kejadian itu persis di turunan setelah RS Jakarta Medical Center, mengarah ke Kuningan. Bus dalam kondisi penuh sesak, banyak penumpang berdiri bergelantungan.

Bus itu dikemudikan seorang wanita. Setelah berdiskusi dengan petugas on board, para penumpang dievakuasi. Penumpang diminta turun lewat pintu sopir karena pintu itu tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan pintu utama.
"Suasananya panik. Tapi banyak juga yang menolak turun," kata Anita, salah satu penumpang, kepada detikcom, pukul 09.00 WIB, Jumat (4/1/2008). Namun akhirnya semua penumpang bersedia turun ke tengah jalan.

Tak berapa kemudian, ada bus TransJ dari arah sebaliknya lewat. Penumpang yang memenuhi jalanan akhirnya naik ke bus yang mengarah ke Ragunan tersebut. Proses ini memakan waktu cukup lama dipayungi hujan rintik-rintik.
Penumpang lalu diantar ke halte terdekat yaitu halte Buncit Indah. Di sini penumpang turun dan meneruskan perjalanan dengan TransJ ke arah Kuningan atau naik bus umum lainnya.

Sementara itu, akibat insiden ini, terjadi antrean panjang TransJ dan kendaraan pribadi penyeborot busway yang mengarah ke Kuningan.
"Ada apa sih kok nggak jalan-jalan," keluh penumpang TransJ yang ada di belakang bus bermasalah tersebut. ( aan / nrl ) more

Pagi ini

dari ragunan 8.39 (jam di bis), sampe di patra kuningan jam 9.10 ..

di sepanjang jalan, di setiap persimpangan ada petugas gabungan antara satgas tije dan polisi yg secara rajin buka-tutup pagar ... jalur jadi steril (kecuali di depan halte warung jati) ...

tapi waktu saya tanya ke satgas on-board apakah ini kebijakan permanen, dia belum tahu pasti .. mudah2an permanen pagi dan sore ..

efek lainnya dari jalur yg lancar, di jalur kuningan - ragunan jadi lebih rame dari kemaren-kemaren, karena rotasi bis lebih baik ..

  • arianto.nugroho di http://groups.yahoo.com/group/suaratransjakarta



Type the rest of your post here.
more

JTM 059 mogok

Bus Transjakarta koridor 6 jurusan Halimun-Ragunan mengalami kerusakan mesin dan mogok. Akibatnya, puluhan penumpang yang memenuhi bus tersebut terpaksa dialihkan ke bus Transjakarta lainnya.
Bus yang mogok tersebut juga mengakibatkan antrian lebih dari 20 kendaraan umum yang melalui jalur busway. Sedangkan bus Transjakarta yang berada di belakanganya, terpaksa masuk ke jalur reguler. Arus lalu lintas di lajur tersebut pun menjadi tersendat.

Menurut petugas patroli Transjakarta, Irvan, bus yang mogok akibat kerusakan sistem matik dalam mesin. "Bus ini kan pake bahan bakar gas, nah matiknya tiba-tiba gak jalan. Ya, terpaksa penumpang kami alihkan," ujar Irvan kepada detikcom, Rabu (2/1/2008).

Bus Transjakarta yang mogok berwarna silver dengan nomor seri JTM 059. Bus mogok tepat di jalur busway di depan pom bensin di Jl Warung Buncit, Jakarta Selatan.
Kejadian itu terjadi pukul 20.20 WIB. Hingga kini, belum terlihat adanya mobil derek atau upaya untuk menarik bus yang mogok tersebut.
more