Denah rute koridor 6

Kuningan - Ragunan

1 Halimun
2 Latuharhari
3 Setia Budi Aini
4 Kuningan Madya
5 Karet Kuningan
6 GOR Sumantri
7 DEPKES - Departmen Kesehatan
8 Patra Kuningan
9 Kuningan Timur
10 Mampang Prapatan
11 Duren Tiga
12 Imigrasi
13 Warung Jati
14 Buncit Indah
15 Pejaten
16 Jati Padang
17 SMK 57
18 Departemen Pertanian
19 Ragunan more

Operator koridor 6

PT. Jakarta Trans Metropolitan untuk koridor IV dan VI more

Tunjukkan tiket di Dukuh Atas

Banyak penumpang yang kaget ketika dimintai tiket di halte Dukuh Atas. Sebagian penumpang yang baru naik dari halte Halimun terpaksa harus turun dari bus karena tidak dapat menunjukkan tiket pada petugas. Mereka mengaku tidak tahu mengenai kebijakan ini sehingga tiket yang mereka miliki telah dibuang.

Penumpang bus TransJakarta koridor VI harus menunjukkan tiket di halte Dukuh Atas. Jika penumpang tidak memiliki tiket dari Latuharhari atau Halimun, mereka harus keluar dari bus dan mengantre kembali.

"Kebijakan itu diambil untuk memberi kesempatan penumpang yang naik dari Dukuh Atas terangkut," kata Manajer Operasional Badan Layanan Umum (BLU) TransJakarta Rene Nunumete kepada detikcom, Kamis (13/12/2007).

Rene mengatakan, dengan kebijakan tersebut, penumpang tidak bisa lagi bus dari halte sebelum Latuharhari. "Jadi penumpang yang naik dari Dukuh Atas akan dapat kesempatan terangkut," ujarnya.

Menurut Rene, kebijakan ini sebenarnya telah diberlakukan sejak bulan Agustus 2007. Pengumumannya, kata dia, juga sudah ditempel di semua halte bus TransJakarta.

"Kita sudah umumkan, selain itu, pengumumannya juga sudah kita tempel di halte-halte," ujarnya. ( ken / ken )
more

Operator koridor 4-7

Dishub Akan Bersikap Tegas terhadap Operator Penyedia Armada

Realisasi proyek bus transjakarta dengan jalur khusus atau busway lanjutan untuk Koridor IV, V, VI, dan VII mengkhawatirkan. Berpijak pengalaman koridor sebelumnya, terdapat berbagai hambatan yang tidak teratasi dengan baik.

"Masalah yang paling utama, sesuai komitmen, adalah penyediaan armada bus transjakarta harus berbahan bakar gas. Padahal, suplai maupun kualitas bahan bakar gas masih menjadi persoalan pihak operator bus transjakarta," kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta Soetanto Soehodho, Jumat (11/8).

Selanjutnya, hambatan itu terletak pada konsistensi penyediaan jumlah armada setiap koridor. Soetanto mengatakan, jangan sampai infrastruktur Koridor IV, V, VI, dan VII nanti selesai dibangun, tetapi kesiapan 203 bus yang dibutuhkan itu tersendat.
Berkaca pada Koridor II dan III dengan operator dari konsorsium Transbatavia yang memiliki kewajiban menyediakan 126 armada bus, tetapi hingga kini hanya tersedia 63 bus dan akhir bulan nanti diperkirakan bertambah lima armada bus lagi. "Sebelum melangkah pada koridor berikutnya, seharusnya ada monitor dan evaluasi pada koridor yang sudah ada," kata Soetanto.

Kelemahan pada ketersediaan armada bus disebabkan penunjukan anggota konsorsium yang terbatas pada perusahaan penyedia angkutan umum yang berimpitan dengan jalur bus transjakarta. Menurut Soetanto, ke depan perlu dibuka peluang bagi investor yang benar-benar mampu secara konsisten memenuhi kewajibannya.
"Investor dari perusahaan taksi, misalnya. Perusahaan itu juga mungkin menjadi anggota konsorsium operator bus transjakarta," kata Soetanto.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Nurachman mengatakan, masalah ketersediaan armada bus transjakarta yang lambat pada Koridor II dan III memang sepenuhnya tanggung jawab anggota-anggota konsorsium. "Dinas Perhubungan akan bersikap tegas dengan memberi batas waktu pemenuhan armada sebagai kewajiban anggota-anggota konsorsium," katanya.

Saat ini ketersediaan bus transjakarta untuk Koridor I menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI. Untuk Koridor II dan III menjadi tanggung jawab konsorsium Transbatavia dengan anggota perusahaan Mayasari Bhakti, Metro Mini, PPD, dan Steady Safe.
Menurut Nurachman, hanya Mayasari Bhakti yang sudah memenuhi kewajibannya dalam menyediakan armada bus bagi Koridor II dan III. Ini akan disusul Metro Mini yang akan menyerahkan lima armada bus akhir bulan nanti.

Sementara itu, juru bicara PT Kereta Api (KA) Daops I dan Divisi Jabotabek, Achmad Sujadi, mengatakan, sebenarnya jembatan perlintasan Gunung Sahari yang disebut-sebut menjadi kendala pembangunan Koridor V tak perlu terlalu dirisaukan. Tetap selalu ada jalan keluar jika Pemprov DKI dan pelaksana proyek itu melakukan koordinasi dengan Bagian Jalan dan Jembatan pada Daops I PT KA untuk mengatasinya. Pihak PT KA bersedia meninggikan atau menaikkan jembatan perlintasan tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Whisnu Subagyo mengatakan, saat ini dia sedang melakukan koordinasi dengan Nurachman untuk uji coba bus transjakarta melewati kolong jembatan itu. (NAW/CAL)Kompas
more